Mahasiswa dan Pemuda Harus Jadi Benteng NKRI dari Ancaman Radikalisme
Rabu, 03 Mei 2017 – 15:35 WIB
Ketidakadaan proteksi inilah yang membuat gerakan anti-NKRI mendapat tempat di kalangan mahasiswa dan generasi muda.
Faktor lainnya adalah frustrasi dengan keadaan karena kondisi sosial politik di Indonesia masih tidak menentu.
"Saat semua jadi susah dan tidak pasti, mereka menawarkan angan-angan yaitu kalau ikut khilafah selesai persoalan. Yang tidak kerja punya pekerjaan, yang tidak punya penghasilan, punya penghasilan, bahkan matinya pun masuk surga. Harapan seperti itu mudah ditangkap dalam situasi orang frustrasi. Padahal semua itu omong kosong saja," terang Yaqut. (jos/jpnn)
Mahasiswa dan generasi muda Indonesia wajib memiliki pertahanan diri dalam menghadapi serangan paham radikal terorisme.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- 200 Peserta Ikuti GP Ansor Gowes Jakarta-Bekasi, Tapak Tilas Perjuangan Ulama
- GP Ansor Dirikan 250 Posko Mudik, Bantu Masyarakat Nyaman Pulang Kampung
- GP Ansor Rajut Persatuan Pascapilpres dan Kembangkan Potensi Anak Muda Indonesia
- Kabar Gembira untuk Guru PAI Non-PNS & Bukan PPPK, Langsung Masuk Rekening, Alhamdulillah
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Pendaftaran CPNS 2024: Dua Menteri Menyepakati Langkah Terobosan, Alhamdulillah