Mahasiswa Indonesia Berharap Dijemput untuk Kembali ke Australia

Walau demikian, ia mengatakan universitasnya sudah menyediakan solusi yang cukup membantu.
"Sebenarnya dari pihak universitas ada semacam support [bantuan]. Jadi, kuliah di Zoom itu direkam, kemudian diunggah di website kampus."
Menurutnya jika ada kuliah yang tertinggal, maka bisa mengikutinya lewat rekaman video.

Keterbatasan tidak dapat mengikuti kuliah lewat tatap muka menjadi tantangan banyak mahasiswa internasional, seperti yang dialami Michael Connis Tanaem yang kini menempuh pendidikan S2 Hubungan Internasional di University of Melbourne secara online.
"Soal interaksi dengan teman-teman, karena banyak juga kan aktivitas kelompok dan kami belum saling mengenal. Tidak bisa maksimal perkenalan kalau melalui online," kata dia.
"Berbeda dengan tatap muka langsung, seperti belum ada chemistry nya."
Menurut Michael yang kini kuliah online dari Jakarta, suasana belajar di kampus pastinya akan berbeda dengan di rumah.
Australia Selatan akan menjadi negara bagian pertama di Australia yang menjemput mahasiswa internasional kembali ke universitas
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya