Mahasiswa Indonesia Berharap Dijemput untuk Kembali ke Australia

Mahasiswa Indonesia Berharap Dijemput untuk Kembali ke Australia
Dahlan yang sering mengalami kesulitan belajar jarak jauh mendukung penuh program Pemerintah Australia Selatan bagi mahasiswa internasional. (Supplied: Dahlan)

Walau demikian, ia mengatakan universitasnya sudah menyediakan solusi yang cukup membantu.

"Sebenarnya dari pihak universitas ada semacam support [bantuan]. Jadi, kuliah di Zoom itu direkam, kemudian diunggah di website kampus."

Menurutnya jika ada kuliah yang tertinggal, maka bisa mengikutinya lewat rekaman video.

Mahasiswa Indonesia Berharap Dijemput untuk Kembali ke Australia Photo: Michael yang sudah mulai kuliah di University of Melbourne secara online berharap agar program pilot juga dapat diterapkan di Victoria. (Supplied: Michael Connis Tanaem)

 

Keterbatasan tidak dapat mengikuti kuliah lewat tatap muka menjadi tantangan banyak mahasiswa internasional, seperti yang dialami Michael Connis Tanaem yang kini menempuh pendidikan S2 Hubungan Internasional di University of Melbourne secara online.

"Soal interaksi dengan teman-teman, karena banyak juga kan aktivitas kelompok dan kami belum saling mengenal. Tidak bisa maksimal perkenalan kalau melalui online," kata dia.

"Berbeda dengan tatap muka langsung, seperti belum ada chemistry nya."

Menurut Michael yang kini kuliah online dari Jakarta, suasana belajar di kampus pastinya akan berbeda dengan di rumah.

Australia Selatan akan menjadi negara bagian pertama di Australia yang menjemput mahasiswa internasional kembali ke universitas

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News