Mahasiswa Indonesia Menyambut Pelonggaran Pembatasan Jam Kerja di Australia Meski Masih Butuh Dukungan Lebih

"Tidak disebutkan [dalam pidato APBN] tentang sumbangsih mahasiswa internasional bagi lapangan kerja di Australia, dan peristiwa yang kami lalui tahun lalu tanpa dukungan apapun," kata Belle kepada wartawan ABC Zena Chamas.
Dia mengatakan bahwa pemerintah harus mengakui kontribusi mahasiswa internasional bagi Australia dalam banyak aspek.
“Sudah ada beberapa laporan internasional dan Australia berada di peringkat paling bawah dalam daftar tujuan bagi mahasiswa sekarang. Mereka sekarang memilih ke Inggris dan Kanada, bahkan ke Amerika Serikat.”
Selain mahasiswa internasional, mereka yang saat ini memegang visa sementara yang sudah bekerja atau ingin bekerja di bidang wisata atau perhotelan boleh mendaftarkan diri untuk mendapatkan visa 408 Pandemi COVID-19.
Aplikasi ini harus diajukan paling lambat 90 hari sebelum visa mereka berakhir untuk bisa berada di Australia sampai 12 bulan ke depan.
Laporan tambahan oleh Zena Chamas mengenai pelonggaran jam kerja bagi mahasiswa internasional bisa dibaca di sini
Dengan perbatasan internasional kemungkinan baru akan dibuka di pertengahan tahun 2022, pemerintah Australia mengeluarkan pelonggaran bagi mahasiswa internasional untuk bisa bekerja selama lebih dari 40 jam seminggu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan