Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi

"Sekarang hal tersebut berubah, kita melihat bukan saja mahasiswa datang dari negara-negara yang beragam, tapi juga latar belakang yang beragam meski dari negara yang sama."
"Karena latar belakangnya berbeda, jelas posisi mereka saat mengatasi kesulitan di sini juga berbeda-beda."
Dia mengatakan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa internasional sebenarnya sama dengan yang dialami oleh warga Australia pada umumnya.
Namun mahasiswa asing menghadapi masalah tambahan karena bahasa Inggris bukan bahasa pertama dan ketika mereka harus berbagi tempat tempat tinggal dengan budaya yang baru.
Dr Deuchar mengatakan penelitiannya mengenai mahasiswa internasional yang dilakukan selama bertahun-tahun menemukan bahwa dukungan yang paling penting yang mereka dapat - entah bantuan ekonomi, sosial atau emosional - kebanyakan berasal dari komunitas mereka sendiri.
"Dukungan yang paling kuat dan paling efektif yang mereka dapat berasal dari mahasiswa internasional lainnya," katanya.
Sebagai contoh katanya adalah grup WhatsApp, di mana mahasiswa bisa bertemu dan saling berbagi informasi sesama mereka.
"Yang harus diperhatikan oleh institusi adalah bukan menciptakan dukungan yang baru tetapi belajar dari para mahasiswa internasional itu sendiri dan menciptakan sesuatu dari apa yang sudah mereka lakukan."
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, meminta mahasiswa internasional untuk pulang bila mereka tidak bisa membiayai diri sendiri
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya