Mahasiswa Mengamuk, Jendela Kantor Gubernur Hancur
Kemampuan keuangan Pempov lanjut Gubernur, sangat terbatas. Tak mungkin menjawab semua proposal yang masuk. “Proposal yang diajukan bukan hanya berasal dari mahasiswa, namun berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Papua Barat,” tuturnya.
Gubernur mengatakan, mahasiswa dari kabupaten/kota mengajukan proposal permohonan bantuan pendidikan. Padahal, sebagian besar dana Otsus (90 persen) sudah dialokasikan ke kabupaten/kota, provinsi hanya mendapat bagian 10 persen.
“Bayangkan, semua kabupaten/kota masukkan proposal ke provinsi. Bukan hanya satu dua proposal, ada belasan ribu proposal yang masuk. Dengan demikian ada yang kita jawab dan ada yang tidak kita jawab,” tuturnya lagi.
Dia menyesalkan pengrusakan fasilitas kantor Gubernur yang dilakukan sekelompok oknum mahasiswa sebagai cara-cara anarkis.
“Yang kita sesalkan itu, tidak boleh dengan cara anarkis, kekerasan, bahkan pemukulan itu kan tidak boleh. Kita harapkan adik-adik mahasiswa punya pemikiran lebih baik dari masyarakat yang di kampung sana,” pungkasnya. (lm)
Ratusan mahasiswa mengamuk, melakukan tindakan anarkis, melempari kantor guberur Papua Barat hingga jendelanya hancur.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Wamendagri: Musrenbang Papua Barat 2024 jadi Momentum Perbaikan Pelayanan kepada Rakyat
- 2 Tahun Pimpin Papua Barat, Paulus Waterpauw Sukses Bawa Perubahan
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat
- PSI Peroleh 7 Kursi DPRD di Papua Barat, Kenaikan 700 Persen
- 49 Kg Daging Sapi Tanpa Sertifikat Kesehatan Disita Karantina Papua Barat
- Kantor Gubernur NTB Bakal Direnovasi, Sebegini Anggarannya