Mahasiswa Mengamuk, Jendela Kantor Gubernur Hancur

Kemampuan keuangan Pempov lanjut Gubernur, sangat terbatas. Tak mungkin menjawab semua proposal yang masuk. “Proposal yang diajukan bukan hanya berasal dari mahasiswa, namun berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Papua Barat,” tuturnya.
Gubernur mengatakan, mahasiswa dari kabupaten/kota mengajukan proposal permohonan bantuan pendidikan. Padahal, sebagian besar dana Otsus (90 persen) sudah dialokasikan ke kabupaten/kota, provinsi hanya mendapat bagian 10 persen.
“Bayangkan, semua kabupaten/kota masukkan proposal ke provinsi. Bukan hanya satu dua proposal, ada belasan ribu proposal yang masuk. Dengan demikian ada yang kita jawab dan ada yang tidak kita jawab,” tuturnya lagi.
Dia menyesalkan pengrusakan fasilitas kantor Gubernur yang dilakukan sekelompok oknum mahasiswa sebagai cara-cara anarkis.
“Yang kita sesalkan itu, tidak boleh dengan cara anarkis, kekerasan, bahkan pemukulan itu kan tidak boleh. Kita harapkan adik-adik mahasiswa punya pemikiran lebih baik dari masyarakat yang di kampung sana,” pungkasnya. (lm)
Ratusan mahasiswa mengamuk, melakukan tindakan anarkis, melempari kantor guberur Papua Barat hingga jendelanya hancur.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Iptu Tomi Marbun Hilang Saat Operasi Penangkapan Pentolan KKB, Polda Papua Barat Bentuk Posko Pencarian
- Sobat Aksi Ramadan 2025 Wujud Kehadiran Pertamina Bagi Masyarakat Aimas di Sorong
- Mahasiswa Lumuri Kantor Gubernur Jateng dengan Kotoran, Soroti Kebijakan Prabowo-Gibran
- Bandara Rendani Manokwari Diusulkan Ganti Nama Menjadi Ottow-Geissler, Ini Alasannya
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Kemendagri Dukung Vitalis Yumte Perihal Proyek Perubahan ‘Kitong Pantau Otsus’