Mahasiswa PhD Indonesia di Perth Alami Penyerangan
Konsulat juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisan Australia Barat untuk penanganan kasus ini.
“Masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan motifnya, karena polisi WA (Australia Barat) masih menyelidiki ini. Yang jelas, daerah itu sebenarnya daerah yang aman,†ujar Bramantya kepada Australia Plus.
Hingga berita ini ditulis, Jemi mengaku masih kaget dan tak mengetahui motif penyerangan yang dialaminya.
“Saya terus terang nggak menyangka, nggak curiga sama sekali, karena memang juga tidak mencium bau alkohol, dan mereka menyapa dulu. Lagian, daerah rumah saya juga sebenarnya bukan daerah yang banyak kasus.â€
Ia merasa penyerangan itu memiliki motif lain di luar perampokan.
“Saya jadi bertanya-tanya, kenapa saya? Padahal mereka bawa mobil, kenapa menyerang saya yang berjalan kaki?. Saya jadinya merasa ada sentimen rasial, tapi itu hanya perasaan saya ya jadi belum terbukti,†tuturnya.
“Saya berharap kasus ini bisa terungkap dan pelakunya tertangkap,†imbuhnya.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Seorang mahasiswa PhD Indonesia di Perth, Australia Barat, alami penyerangan fisik dengan dugaan motif perampokan, pada Rabu (21/12) malam waktu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara