Mahasiswa Sepakat tak Pilih Pemimpin Gendeng

Mahasiswa Sepakat tak Pilih Pemimpin Gendeng
Jokowi dan Prabowo Subianto dalam Debat Capres, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

BACA JUGA: Masa sih Pak Jusuf Kalla Tidak Bulat Dukung Jokowi - Ma'ruf?

Dia menilai Capres haruslah orang yang baik, tidak pernah terlibat dalam kasus apalagi pelanggaran HAM, dan juga tidak otoriter juga tidak ada masalah dengan korupsi. Dengan adanya internet generasi milenial ini dapat dengan mudah mengetahui rekam jejak seseorang, kasus kasus apa yang menimpanya di masa lalu baik soal HAM maupun soal dugaan korupsi , mudah sekali karena selalu ada jejak digitalnya.

“Kami menilai pemimpin haruslah orang yang memiliki rekam jejak baik, tidak pernah punya masalah di masa lalu apalagi pernah terlibat dalam kasus pelanggaran HAM. Seorang pemimpin haruslah sosok yang merakyat, tidak pernah mencaci maki, menghina, apalagi sampai menyebarkan berita-berita bohong yang menimbulkan pesimisme bagi rakyatnya,” kata Ahmad Nabil yang juga Ketua Aliansi Mahasiswa Peduli HAM (AMPUH).

BACA JUGA: Hasil Survei: Selisih Makin Tipis, karena Gerakan Sandiaga Uno?

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto meminta rakyat untuk tidak memilih pemimpin gendeng atau gila.

“Kalau pilih pemimpin itu jangan yang lucu, jangan yang gendeng. Pemimpin yang baik itu harus punya kompetensi,” kata Wiranto dalam acara silaturahmi bersama BNN di Jakarta, Kamis (31/1) malam. (esy/jpnn)


Sejumlah aktivis mahasiswa menyatakan setuju dengan pernyataan Wiranto agar rakyat jangan memilih pemimpin gendeng, gila.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News