Mahfud MD ke Istana, Sebut Jokowi Sudah Tak Sabar soal Tragedi Kanjuruhan

Mahfud MD ke Istana, Sebut Jokowi Sudah Tak Sabar soal Tragedi Kanjuruhan
Menko Polhukam Mahfud MD mengaku ditagih mengenai investigasi tragedi Kanjuruhan oleh Presiden Jokowi. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

"Cuma apa rekomendasinya tentu tidak bisa saya sampaikan sebelum saya sampaikan secara resmi kepada presiden pada Jumat. Tetapi, beberapa langkah pendahuluan yang sudah dilakukan oleh pemerintah saya kira tidak perlu saya umumkan. Polisi sudah mengambil tindakan tepat, kemudian langkah-langkah administratif di TNI dan Polri juga sudah dilakukan, langkah hukum juga sudah dilakukan," jelasnya.

Selain itu, Mahfud melanjutkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga telah melakukan penelitian sendiri dan memiliki kesimpulan sesuai dengan kewenangan mereka.

Kewenangan tersebut yaitu menentukan apakah terdapat pelanggaran HAM berat dalam tragedi Kanjuruhan.

"Kalau pelanggaran HAM biasa itu sudah sementara ini, sudah ada enam tersangkanya, itu kejahatan namanya atau tindak pidana atau kelalaian, itu pelanggaran HAM biasa. Kalau HAM berat itu urusannya Komnas HAM, kami tidak akan ikut campur dan kita tidak tahu apa yang akan diumumkan oleh Komnas HAM," ucapnya.

Mahfud juga menekankan TGIPF harus dapat mengungkap kebenaran substansial dari tragedi Kanjuruhan.

Dia pun berharap rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang nantinya disampaikan oleh TGIPF dapat menjadikan dunia persepabolaan tanah air menjadi lebih baik.

"Kebenaran substansialnya itu harus diungkap oleh TGIPF. Kalau kebenaran formalnya sudahlah, masing-masing punya pasal, masing-masing punya kontrak, tetapi keadilan substantifnya dan kebenaran substansialnya, itulah yang akan digali oleh TGIPF dan itu yang akan disampaikan kepada presiden sehingga kita nanti akan melakukan, memberikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang baik dan bagus bagi dunia persepakbolaan Indonesia," tandasnya. (tan/JPNN)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Mahfud MD mengaku ditagih Presiden Jokowi mengenai investigasi tragedi Kanjuruhan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News