Mahyudin soal Konsep Jihad dan Staf jadi Mualaf

Mahyudin soal Konsep Jihad dan Staf jadi Mualaf
Wakil Ketua MPR Mahyudin sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Al Banjari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (19/5) petang. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

"Bayangkan, kemarin teroris melakukan aksi bom bunuh diri dengan membawa anaknya yang masih berusia 9 dan 12 tahun. Mereka melakukan itu dengan alasan jihad. Pemahaman saya, itu bukan ideologi Islam, tapi ideologi teroris. Mereka menggunakan alasan jihad," katanya.

Politikus Partai Golkar ini lalu mengajak para santri mengamalkan ajaran agama sesuai perintah Allah. Ia menilai, memberi makan anak yatim dan membantu tetangga yang sedang kesulitan, merupakan jihad yang wajib dilaksanakan umat muslim.

"Jangan sampai terkontaminasi untuk memecah belah bangsa. Islam yang kita anut ahlussunnah wal jamaah. Kuncinya hidup harus punya prinsip. Walau banyak orang hidup di zaman sekarang marak dengan hoaks, kita tidak ikut-ikutan," tuturnya.

Kepada wartawan Mahyudin mengatakan, sosialisasi empat pilar tidak hanya kali ini dilakukan ke pesantren. MPR menurutnya rajin berkeliling ke berbagai penjuru tanah air dan menyapa berbagai elemen masyarakat yang ada.

"Sosialisasi empat pilar perlu ditingkatkan, apalagi ada tantangan kebangsaan seperti adanya kejadian terorisme. Saya kira semua pihak perlu bersama untuk menangkal terorisme. Sekarang masyarakat semakin sadar akan pentingnya ideologi Pancasila," katanya.

Mahyudin tidak sendiri. Dalam sosialisasi empat pilar kali ini ia didampingi anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar Heti Latifah. Heti mengingatkan bahwa berjuang saat ini lebih sulit dari masa lalu. Karena musuh yang dihadapi adalah kemiskinan dan narkoba.

Usai berbuka bersama dengan para santri, Mahyudin melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Madinatul Iman Islamic Center Balikpapan. Mahyudin ternyata tetap menyempatkan waktu menyampaikan sosialiasi empat pilar kepada ratusan umat Islam yang melaksanakan salat tarawih.

Ia mengatakan NKRI didirikan bukan hanya untuk satu kelompok, namun semua kelompok dengan berbagai kepercayaan yang berbeda. Karena itu NKRI merupakan harga mati, tapi masyarakatnya penting melakoni hidup yang Islami. Misalnya, memelihara fakir miskin dan cinta damai.

Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, terorisme bukan ajaran Islam karena Islam mengutamakan cinta kasih pada sesama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News