Main Ponsel Hingga Larut Malam Picu Gangguan Psikologis

Main Ponsel Hingga Larut Malam Picu Gangguan Psikologis
Ilustrasi main ponsel hingga larut malam. (Foto: pixabay/jpnn)

jpnn.com - Bukan rahasia lagi bahwa menggunakan ponsel sebelum tidur sebenarnya tidak kondusif untuk tidur malam yang nyenyak.

Namun, sekarang penelitian terhadap lebih dari 91.000 orang telah menemukan bahwa tetap menggunakan ponsel Anda pada saat hari telah larut malam bisa meningkatkan kemungkinan Anda untuk mengembangkan sejumlah masalah psikologis seperti depresi, gangguan bipolar dan neurotisisme.

Penggunaan ponsel larut malam hanyalah salah satu perilaku mengganggu yang ditunjukkan oleh para peneliti, yang menghubungkan kaitan ke gejala yang disebutkan sebelumnya dengan gangguan jam tubuh.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan efek merugikan dari gangguan pada siklus 24 jam alami tubuh - yang dikenal sebagai ritme sirkadian - sebagai hasil dari kerja shift yang mengharuskan karyawan untuk bekerja sepanjang malam.

Namun, penelitian ini, yang diterbitkan dalam The Lancet Psychiatry oleh profesor di The University of Glasgow adalah yang pertama yang memantau gangguan jam tubuh dalam skala besar.

Peserta berusia 37 tahun hingga 73 tahun dan tingkat aktivitas mereka dipantau oleh wrist-work accelerometers, yang mereka kenakan selama periode tujuh hari dan memungkinkan peneliti untuk mengukur sejauh mana ritmeitas sirkadian mereka terganggu selama waktu ini.

Namun, ada peringatan terhadap temuan ini, mengingat bahwa peserta hanya dipantau selama seminggu.

Para peneliti juga melakukan pemeriksaan cross-sectional untuk mengukur kesejahteraan psikologis peserta dan menemukan bahwa sekitar satu dari 25 peserta penelitian memiliki kebiasaan aktivitas yang tidak biasa sehingga mereka tidak terlalu aktif pada siang hari daripada malam hari.

Penelitian terhadap lebih dari 91.000 orang telah menemukan bahwa tetap menggunakan ponsel hingga larut malam bisa meningkatkan kemungkinan masalah psikologis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News