Majid Merasa seperti Masih Dengar Suara Barok Kumandangkan Azan

Majid Merasa seperti Masih Dengar Suara Barok Kumandangkan Azan
Orang tua korban ledakan granat Abdul Majid (ketiga kiri) memeluk istrinya Siti Nurhasanah (keempat kanan), di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/2/2019). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Permintaan tersebut tidak sempat terpenuhi. Sebab, tidak lama setelah itu, kondisi Doni memburuk. Detak jantungnya tidak stabil. Luka akibat ledakan granat lontar di samping rumah Barok membuat dia kehilangan banyak darah.

Hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. ”Cita-cita dia, nggak mau ngerepotin mbah (kakek dan nenek) lagi,” ungkap Arif.

Saat ini cita-cita itu sudah pergi. Doni yang gemar bermain ukulele sudah tiada. Beberapa bagian tubuhnya rusak. Tidak lebih baik dari kerusakan alat musik kesukaannya. Yang tengah dia mainkan ketika ledakan granat lontar mengempas tumbuhnya. Sampai sebagian besar kakinya rusak. Hingga berakhir duka.

Doni dan Barok meninggalkan Khoirul, teman mereka yang sampai kemarin masih dirawat di rumah sakit. Tidak berselang lama setelah mereka bermain bersama. (*/c10/ttg)

Keluarga masih dirundung duka atas meninggalnya Barok dan Doni akibat ledakan granat lontar.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News