Makanan Sumbang 44 Persen Total Sampah di Indonesia

Makanan Sumbang 44 Persen Total Sampah di Indonesia
Ilustrasi - Petugas mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik. Foto: Ricardo/jpnn.com

Namun, juga dapat meningkatkan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan.

Peluncuran GRASP 2030 diresmikan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/BAPPENAS Arifin Rudiyanto.

"Sejak Indonesia menjadi anggota pada September 2019 lalu, Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 (P4G), BAPPENAS bersama Ibu Shinta Kamdani, IBCSD, dan Ibu Tri Mumpuni sebagai co-chair Indonesia P4G National Platform telah mendukung sejumlah kemitraan di Indonesia," ucap Arifin.

GRASP 2030 dibangun berdasarkan keberhasilan nyata dari apa yang telah dilakukan oleh Waste & Resources Action Programme (WRAP), mitra IBCSD dalam mengembangkan GRASP 2030.

Dalam paparannya, Claire Kneller, Head of Asia Pacific WRAP mengatakan limbah makanan adalah masalah lingkungan yang sangat besar.

"Bagi Indonesia peluncuran GRASP 2030 sangat penting dan strategis dalam perjuangan global melawan limbah makanan,” ucapnya.

GRASP 2030 diluncurkan secara virtual pada Rabu (8/9) kemarin.

Acara peluncuran mengangkat tema 'Reinforce Food Loss and Waste Partnership Actions Through GRASP 2030'.(gir/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) mencatat 44 persen total sampah di Indonesia bersumber dari makanan.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News