Makin Banyak Orang Meninggal di Australia Dikremasi, Ada yang Abunya Jadi Perhiasan

Ketika Mary-Anne Paterson kehilangan ibunya karena kanker payudara, dia ingin membuat sesuatu untuk mengenangnya.
Sekarang wanita asal Townsville, Queensland, ini membuat perhiasan manik-manik dari abu jenazah ibunya.
"Ibu saya selalu ingin melakukan sesuatu yang berbeda, dia tak ingin abu jenazahnya terjebak dalam toples," ujar Mary-Anne.
"Untuk pemakamannya dia ingin merujuk ke lagu Another One Bites the Dust... Katanya dia akan menghantuiku jika meninggalkan abu jenazahnya di rak perapian," katanya.
Kini semakin banyak orang Australia memilih kremasi daripada pemakaman.
Sepanjang 2022 ini, sekitar 76 persen warga Queensland yang meninggal dunia dikremasi, bukan dikuburkan.
Meskipun sebagian orang lebih suka menyimpan abu jenazah keluarganya di dalam guci atau menyebarkannya di tempat yang mudah diingat, namun yang lain memilih untuk sedikit "kreatif."
Selain menjadikan abu jenazah sebagai bagian dari perhiasan, ada pula keluarga yang mencampurkannya dengan tinta untuk tato dan bahkan kembang api.
Ketika Mary-Anne Paterson kehilangan ibunya karena kanker payudara, dia ingin membuat sesuatu untuk mengenangnya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya