Makin Banyak Orang Meninggal di Australia Dikremasi, Ada yang Abunya Jadi Perhiasan

Makin Banyak Orang Meninggal di Australia Dikremasi, Ada yang Abunya Jadi Perhiasan
Warga Australia Mary-Anne Paterson (kiri) menggunakan abu kremasi jenazah ibunya menjadi perhiasan kaca. (Supplied: Mary-Anne Paterson)

Dia mengatakan bahwa kembang api adalah salah satu pilihan yang lebih unik.

"Ada sesuatu yang fana tentang kembang api," ujar Dr Gibson. "Benar-benar suatu perayaan yang meriah."

Apakah kuburan tak lagi dipakai?

Jawaban singkatnya mungkin tidak. Menurut Dr Gibson, biaya dan kepraktisan menjadi faktor kunci dalam pilihan orang menghindari proses pemakaman.

"Orang tak selalu ingin mengubur anggota keluarga yang mereka cintai di tempat yang tak lagi mereka tinggali," katanya.

"Menjadikannya abu jauh lebih mudah dipindahkan, kita dapat membawanya dan membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan nantinya," katanya.

Meskipun tempat untuk pemakaman di Australia kini sangat mahal, namun banyak orang masih lebih memilih proses ini.

"Dalam hal agama, tradisi Yahudi, Muslim dan bagi sebagian orang Kristen, pemakanan dengan cara penguburan masih dipandang sebagai cara tepat untuk menguburkan seseorang," jelas Dr Gibson.

"Namun banyak pemakaman sekarang benar-benar sekuler dan personal," katanya.

Ketika Mary-Anne Paterson kehilangan ibunya karena kanker payudara, dia ingin membuat sesuatu untuk mengenangnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News