Makin Banyak Perempuan Indonesia Jadi Korban KDRT di Australia
Dia mengatakan tindak kekerasan yang dialaminya terjadi secara bertahap dan dimulai ketika dia sedang hamil.
"Dia menikahi saya untuk memanfaatkan saya secara seksual untuk kepentingan dirinya. Ketika saya tidak mau meladeninya, tindak kekerasan akan meningkat," kata Gabrielle.
"Keadaan begitu buruk sehingga saya merasa waktu itu kalau saya tidak lari, dia akan membunuh saya, atau saya akan bunuh diri bersama anak saya."
Gabrielle juga merasa bahwa dia tidak pernah merasa diterima oleh keluarga suaminya dan mendapat perlakuan buruk karena latar belakang etnisnya.
"Mereka memperlakukan saya seperti barang hanya karena saya berkulit hitam," katanya.
"Ini tidak kelihatan. Mereka orang yang sangat rasis."
Karena tinggal begitu jauh dari keluarga asalnya, Gabrielle mengatakan keterpencilannya membuat keadaan lebih buruk.
"Setelah tiga tahun baru saya memberitahu keluarga karena saya tidak mau bapak saya mengatakan, 'kan sudah saya peringati sebelumnya," katanya.
Ditendang, dipukul, bahkan ditusuk dengan pisau merupakan sebagian dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami sejumlah perempuan di Australia, yang dilakukan suami mereka
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat