Makin Dibajak, Makin Laris

Makin Dibajak, Makin Laris
Daniel Mananta bersama pacar. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos
"Kalau semakin dibajak, semakin banyak orang yang memakai baju itu. Ya, baguslah karena memang itu salah satu misi saya. Saya ingin orang menunjukan statement "gue cinta Indonesia"," katanya santai.

Daniel sadar bahwa pembajakan di Indonesia sudah merajalela dan sulit untuk diberantas. Tetapi, saat pertama tahu produknya dibajak, dia memang kecewa dan geram. Namun, pada akhirnya, dia "maklum".

Lewat produk bajakan itu, beberapa kalangan bisa mendapatkan kaus tiruan tersebut dengan harga lebih murah. Sementara itu, buatan Daniel yang asli memiliki harga yang lebih tinggi. "Saya tidak akan menurunkan harga produk. Selain kualitasnya lebih bagus, saya punya prinsip. Budaya Indonesia jangan sampai dijual murah. Kalau perlu, lebih mahal," tegasnya.

Malah dia bersyukur produknya dibajak. Sebab, akhirnya banyak orang yang penasaran dan mencari. Pembajakan karyanya menjadi bahan obrolan di sosial media. Buntutnya, banyak yang beli. "Yang jelas, thank"s God ada peningkatan penjualan," tambahnya. (jan/c6/ayi)

DANIEL Mananta membuat clothing Damn! I Love Indonesia. Memiliki clothing yang kini mulai terkenal di kalangan anak muda itu tidaklah gampang. Sampai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News