Makin Mesra dengan Trump, Saudi Klaim Tetap Peduli Palestina

Makin Mesra dengan Trump, Saudi Klaim Tetap Peduli Palestina
Donald Trump dan Raja Salman. Foto: AFP

jpnn.com - Keberpihakan Arab Saudi terhadap Palestina pantas dipertanyakan. Pasalnya, mereka hanya diam saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Namun, pemerintah Negeri Petro Dolar itu menegaskan bahwa Palestina masih dan akan selalu jadi prioritas. "Sejak masa pendiri kerajaan yaitu Raja Abdulaziz hingga raja-raja berikutnya, Kerajaan Arab Saudi menganggap Masjidil Aqsa dan isu Palestina sebagai tanggung jawab yang harus ditunaikan kewajibannya," papar Kepala Kantor Divisi Media Kedutaan Arab Saudi Ahmad Suryana melalui keterangan tertulis, Kamis (27/12).

Menurutnya, Arab Saudi tidak pernah lemah, bosan ataupun pelit mengerahkan segala upaya untuk menghapus kezaliman dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina dalam menjaga kemuliaan Masjidil Aqsa.

"Pelayan Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz senantiasa berada di barisan terdepan para pendukung isu Palestina dan bangsa tersebut dalam meraih hak-hak mereka. Terutama dalam meraih hak untuk menjadi sebuah negara yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," jelas Suryana.

Karena itu, Raja Salman menginstruksikan untuk menjaga kontinuitas komite rakyat di Saudi dalam menjalankan misi amal guna mendukung ketegaran rakyat Palestina.

"Beliau juga menekankan pentingnya restorasi persatuan nasional Palestina yang merupakan syarat dalam mewujudkan tujuan bangsa Palestina yang sah dan penuh keadilan. Serta menegaskan pentingnya kepemimpinan yang bersatu di bawah institusi yang sah secara hukum demi kebaikan rakyat Palestina," lanjut Suryana.

Selain itu, Raja Salman juga menekankan pentingnya menghindarkan bangsa Palestina dari isu-isu ketegangan politik, baik di kawasan maupun internasional yang dapat melumpuhkan upaya dalam meraih hak-hak mereka yang sah dan berkeadilan.

"Pelayan Dua Masjid Suci mengajak masyarakat internasional untuk berdiri bersama melawan kejahatan Israel dan pelanggarannya atas hukum dan konvensi internasional. Serta penyerangan terhadap wilayah kedaulatan Palestina yang terjajah, termasuk didalamnya Kota Yerusalem dan situs-situs suci umat muslim yang lainnya," demikian Suryana.

Keberpihakan Arab Saudi terhadap Palestina pantas dipertanyakan. Pasalnya, mereka hanya diam saat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News