Makin Terpojok, Maduro Tangkap Tujuh Jurnalis Asing

Makin Terpojok, Maduro Tangkap Tujuh Jurnalis Asing
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP

jpnn.com, KARAKAS - Keputusan Parlemen Eropa mendukung Juan Guaido membuat Presiden Venezuela Nicolas Maduro terpojok. Responsnya pun menjadi kian konfrontatif dan brutal.

"Para pemimpin Eropa adalah psikopat, tunduk di belakang kebijakan Donald Trump," ujar Maduro akhir pekan lalu.

Maduro melakukan langkah ekstrem agar pemberitaan negatif politik Venezuela berhenti. International Federation of Journalists mengungkapkan bahwa pemerintah Venezuela telah menangkap tujuh jurnalis asing. Termasuk wartawan asal Prancis dan Spanyol.

Dia juga menuding AS berada di balik usaha penggulingan dirinya. Dia bahkan meyakini bahwa Negeri Paman Sam itu akan menginvasi negaranya.

Spekulasi itu muncul gara-gara catatan yang dipegang Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton. Di catatan yang dipegangnya tertulis 5.000 personel keamanan AS menuju Kolombia. Posisi Kolombia berbatasan dengan Venezuela.

”Jika berniat menginvasi kami, AS akan berhadapan dengan hal yang lebih buruk dari (perang) Vietnam. Mereka tidak akan pernah bisa membayangkannya,” cuit Maduro.

Dia menuding sedang berusaha membuat Venezuela seperti Vietnam dulu. Lebih dari 58 ribu tentara Amerika tewas dalam perang Vietnam.

Perang yang berlangsung pada 1955–1973 itu adalah perang terlama kedua AS setelah Perang Afghanistan. Sekitar 4 juta tentara Vietnam juga tewas kala itu. (sha/c10/hep)


Nicolas Maduro terpojok. Karena itu, dia berusaha mencegah keluarnya berita negatif tentang situasi di Venezuela. Salah satu caranya dengan mengintimidasi jurnalis asing


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News