Malaysia Babat Hutan Perbatasan

Malaysia Babat Hutan Perbatasan
Malaysia Babat Hutan Perbatasan
PONTIANAK- Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan telah terjadi pencurian kayu diduga dilakukan warga Malaysia dengan membabat hutan Kalbar di Nangga Merakai, Kabupaten Sintang. Sebagai barang bukti, warga telah mengamankan alat berat yang digunakan untuk membabat hutan Kalimantan itu. Pelaku kemudian marah dan lalu melapor ke kepolisian dan tentara di negeri jiran.

"Orang Malaysia menggunakan alat berat masuk dan mengambil kayu di situ," kata Cornelis.

Dikatakan, para pembabat hutan itu lebih mudah mencapai lokasi karena didukung sarana transprtasi yang memadai. Sementara aparat hukum Indoensia kesulitan mencapai daerah tersebut lantaran minim sarana. Di daerah Malaysia, kata Cornelis, mulai dari Biawak sampai dengan Kinibalu sudah terdapat jalan yang kondisinya baik sehingga aparat jiran dapat dengan lancar melakukan pengawasan. Sebaliknya di sisi Indonesia, belum ada jalan tembus mulai dari Aruk sampai dengan Badau.

Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Kalbar, Soenarno menyebutkan, aktivitas pencurian kayu di Nanga Merakai sebetulnya sudah lama berlangsung. "Sejak tahun 2000-an," katanya. Ada dugaan, hasil curian itu dibawa dengan menggunakan alat berat ke Batu Lintang, kawasan Malaysia yang berbatasan langsung, di mana beroperasi sebuah perusahaan kayu Hardwood Timber Sdn Bhd.

PONTIANAK- Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan telah terjadi pencurian kayu diduga dilakukan warga Malaysia dengan membabat hutan Kalbar di Nangga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News