Malaysia Siap Rebut Investasi

Malaysia Siap Rebut Investasi
Malaysia Siap Rebut Investasi
CT mengatakan, maraknya demonstrasi buruh di berbagai wilayah menunjukkan bahwa posisi buruh semakin kuat dalam mendiktekan kemauannya terhadap pengusaha. "Tampaknya, kita memang bergerak ke arah yang salah," ujarnya.

Jika hal seperti ini terus berlangsung, lanjut dia, Indonesia berpotensi kehilangan investasi di sektor-sektor yang padat karya. Sebab, Malaysia disebut terus memperbaiki efisiensi pasar tenaga kerja mereka dan siap merebut investor di kawasan ASEAN. "Posisi Malaysia dalam hal efisiensi pasar tenaga kerja jauh lebih baik dari Indonesia, yakni di peringkat 24," jelasnya.

Menurut CT, hal itu harus disikapi dengan serius. Sebab, dengan wilayah geografis yang berdekatan, sangat terbuka kemungkinan larinya investor ke Malaysia, lalu mengekspor produksinya ke Indonesia. Dalam jangka panjang, ini bisa menjadikan Malaysia pusat produksi, sedangkan Indonesia hanya akan menjadi pasar. "Di era perdagangan bebas ASEAN, ancaman itu kian nyata" katanya.

Di tempat sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) SOfjan Wanandi kembali mengutarakan kegalauannya. Menurut dia, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa "era buruh murah sudah berakhir, belum tepat. "Ini pesan salah dari Pak Presiden (SBY)," ujarnya.

JAKARTA - Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) setiap tahun sepertinya tidak lantas menjadikan pasar tenaga kerja di Indonesia membaik. Bahkan, efisiensi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News