Maluku Tenggara, Mutiara Baru Sentra Bawang Merah dari Timur

Maluku Tenggara, Mutiara Baru Sentra Bawang Merah dari Timur
Lahan pertanian bawang merah di Maluku Tenggara. Foto: Istimewa

Kepala Dinas Pertanian Maluku Tenggara, Felix Tethool, yang turut mendampingi kunjungan lapang menambahkan bahwa potensi lahan bawang merah di klaster Kei Kecil Timur bisa mencapai 700 hingga 1.000 hektar.

"Kami mengucapkan terima kasih atas program Pak Menteri Andi Amran Sulaiman sudah bertekad mewujudkan Maluku sebagai produsen bawang merah terbesar di wilayah timur", ujar Felix.

Awal tahun depan, bawang merah produksi petani Kei Kecil Timur ditargetkan sudah mengisi pasar Fakfak, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.

"Bahkan kami siap mendukung pasokan ekspor untuk beberapa waktu ke depan. Kami sudah rintis Badan Usaha Pedesaan sebagai penyedia modal petani. Jejaring pemasaran juga sudah kami jajaki," tegas Felix.

"Pengolahan bawang goreng dan pasta sedang kami rintis. Jangka pendek, kami butuh gudang penyimpan agar bisa mengatur pola produksi lebih efisien," lanjutnya.

Sementara, ketua Kelompok Tani Rur Hernar Hasan Lobubun, menyatakan kelompoknya sangat terbantu oleh Program Pak Mentan, terutama bantuan sarana traktor roda-4 untuk pembukaan lahan, benih bawang merah dan sarana lainnya.

Petani mengaku lebih memilih varietas Tajuk dibanding Super Philip karena lebih tahan hujan. Dari hasil penjualan panen bawang merah sudah bisa mengangkat taraf kesejahteraan mereka.

"Dengan 3 kali panen tahun lalu, petani sudah bisa beli mobil sekelas L300 untuk operasional. Ke depannya, kami siap mendukung program Pak Menteri untuk meningkatkan produksi dan memasok kebutuhan pasar Maluku dan Papua”, pungkasnya.(jpnn)


Di luar dugaan, Maluku Tenggara ternyata memiliki potensi sangat besar untuk bawang merah, selain aneka cabai dan produk hortikultura lainnya.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News