Mampukah Dovizioso Seperti Rainey, Hayden dan Lorenzo?

Mampukah Dovizioso Seperti Rainey, Hayden dan Lorenzo?
Andrea Dovizioso (04) dan Marc Marquez. Foto: Crash

jpnn.com, VALENCIA - Final MotoGP musim ini segera digeber, MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (12/11) mulai pukul 20.00 WIB.

Duo rider, Marc Marquez (Repsol Honda) dan Andrea Dovizioso (Ducati) punya peluang menjadi juara dunia. Marquez memimpin klasemen sebelum seri Valencia, race terakhir, yakni dengan 282 poin. Dovi berjarak 21 angka, 261. Dengan 25 angka yang didapat juara seri, kans Dovi menjadi world champion masih ada, meski kecil.

Nah, sejak kebut-kebutan MotoGP World Championship diperkenalkan pada tahun 1949, baru 17 kali penentuan gelar juara dunia ditentukan di seri terakhir. Itu terjadi pada tahun 1950, 1952, 1957, 1966, 1967, 1975, 1978, 1979, 1980, 1981, 1983, 1989, 1992, 1993, 2006, 2013 dan 2015.

Dari 17 final kelas utama lomba Kuda Besi ini, baru tiga kali sang juara adalah rider yang tertinggal di klasemen. Seperti nasib Dovizioso saat ini.

Tiga pembalap itu adalah Wayne Rainey (1992), Nicky Hayden (2006) dan Jorge Lorenzo (2015).

Pada tahun 1992, Mick Doohan (Honda) memimpin dua poin dari Rainey (Yamaha) saat seri terakhir di Afrika Selatan. Rainey akhirnya juara setelah finis di posisi ketiga. Sementara Doohan yang saat itu belum pulih benar dari cedera parah, finis di posisi keenam. Rainey juara dunia dengan keunggulan empat poin.

Pada tahun 2006, Valentino Rossi (Yamaha) memimpin delapan poin atas rival terdekat, Nicky Hayden (Honda). Di seri terakhir, Hayden menjadi juara meski hanya finis di posisi ketiga. Rossi yang jatuh di lap lima, finis di posisi ke-13.

Final 2015 melibatkan sesama Yamaha, Lorenzo dan Rossi. Lorenzo datang ke seri terakhir dengan defisit tujuh poin dari Rossi. Lorenzo menjadi juara setelah unggul lima poin di klasemen akhir, dengan memenangi balapan terakhir. Rossi finis di urutan kempat setelah memulai race dari grid belakang gara-gara mendapat penalti.

Sejak MotoGP World Championship diperkenalkan pada tahun 1949, baru 17 kali gelar juara dunia ditentukan di seri terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News