Mampukah Indonesia Jadi Mediator Taliban dan Pemerintah Afghanistan?

Situs resmi kantor sekretariat Wakil Presiden RI sempat mengunggah berita dan gambar mengenai pertemuan ini pada 27 Juli 2019, namun kemudian ditarik pada hari yang sama.
Terkait hal ini, sumber ABC di Istana Kepresidenan mengatakan undangan peliputan resmi tidak dilakukan karena Taliban bukanlah pemerintah.

Sumber ABC itu juga membenarkan peran Indonesia sebagai mediator dalam konflik di Afghanistan.
"Sudah diminta resmi oleh (Presiden Afghanistan) Ashraf Gani saat berkunjung ke Indonesia dua tahun lalu," jelasnya melalui pesan teks.
Menurut Nanto, terbatasnya informasi mengenai kunjungan Taliban bisa jadi bagian dari rencana besar.
"Mungkin justru dianggap belum saatnya megaphone diplomacy. Itu yang harus kita hargai."
Kunjungan delegasi Taliban ke Indonesia berdekatan dengan pertemuan perdana Kelompok Kerja Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk Perdamaian dan Dialog, yang diselenggarakan 29-30 Juli di Jakarta.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM