Manajemen PT San Hai Mengaku Salah, Siap Ikuti Semua Aturan Pemerintah

Manajemen PT San Hai Mengaku Salah, Siap Ikuti Semua Aturan Pemerintah
Petugas imigrasi Batam mengamankan TKA ilegal yang bekerja di PT San Hai Plastics, Tanjunguncang, Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Manajemen PT San Hai akhirnya angkat bicara terkait persoalan yang dihadapi perusahaan tersebut. Manajemen tak mengelak dugaan salah mengelola limbah plastik dan mempekerjakan tenaga kerja asing asal Tiongkok.

Mereka mengaku siap mengikuti semua proses penyelesaian yang ada dan berharap adanya kepastian hukum atas tuduhan-tuduhan tersebut.

"Tak ada masalah, masih ikuti tahap-tahapan penyelesaian yang ada. Manejemen kooperatif kok, cuman kami berharap ada kepastian hukum atas tudingan-tudingan ini," ujar Konsultan sekaligus juru bicara PT San Hai Daniel saat dihubungi Batam Pos (Jawa Pos group), Jumat (15/3).

Lebih lanjut Daniel menjelaskan, kasus yang menyeret perusahaan asal Tiongkok itu bermula dari kedatangan petugas DLH ke lokasi perusahaan mereka terkait informasi limbah plastik.

Kedatangan tim DLH ini ternyata juga ditindak lanjuti petugas Imigrasi Batam untuk menyelidiki tenaga kerja asing asal Tiongkok dalam perusahaan. Kedatangan dua instansi pemerintah ini disambut baik sehingga mereka berharap ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai aturan yang ada.

"Tak ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang salah ya salah dan perusahaan siap menerima sanksi yang diberikan," ujarnya.

Untuk tudingan limbah atau pelanggaran perusahaan lainnya, Daniel menjelaskan tidak masalah sebenarnya sebab, perusahaan ini telah mengantongi berbagai perizinan yang ada.

"Kalaupun ada (perizinan) yang belum lengkap kenapa tak ada pemberitahuan atau imbauan untuk melengkapi. Sejauh ini memang belum ada pemberitahuan apapun, datang langsung ditindak malah," ujar Daniel.

Manajemen PT San Hai akhirnya angkat bicara terkait persoalan yang dihadapi perusahaan tersebut. Manajemen tak mengelak dugaan salah mengelolah limbah plastik dan mempekerjakan tenaga kerja asing asal Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News