Mantan Menhub: Tak Mungkin Singapura Menerima Pesawat Hantu

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal angkat suara mengenai tindakan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang membekukan rute pesawar AirAsia Surabaya-Singapura pulang pergi. Ia meminta agar Jonan harus lebih cermat bersikap atas kecelakaan yang dialami pesawat AirAsia QZ8501 pada Minggu 28 Desember 2014.
"Tolong dicek bagaimana tata cara sanksi ini dijatuhkan. Apa telah ada penyelidikan mendalam sebelumnya? Apa direktur operasi maskapai telah diperiksa? Apa kepala Bandara Juanda telah diperiksa? Apa otoritas bandara telah diperiksa? Sebab, ini sebuah mata rantai proses,” kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) seperti yang dilansir Jawa Pos (Induk JPNN.com), Minggu (4/1).
Jusman beralasan tak mungkin ada pilot yang berani terbang jika tidak ada izin rute yang resmi. Apalagi kata dia, bandara yang dituju AirAsia adalah Changi, Singapura, yang terkenal sangat ketat.
”Tak mungkin Changi Airport mau menerima ’ghost airplane’ mendarat di landas pacunya,” cetus Jusman.
Ghost airplane atau pesawat hantu yang dimaksud Jusman adalah pesawat yang terbang tanpa melengkapi semua izin resmi. Jusman mengingatkan soal perlunya evaluasi menyeluruh sistem keselamatan dan keamanan penerbangan di Juanda. (aph/nir/bil/c9/kim/awa/jpnn)
JAKARTA - Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal angkat suara mengenai tindakan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasan Nasbi Mengaku Hubungannya dengan Presiden Prabowo, Mensesneg, dan Teddy Sangat Baik
- Usulan Kubu Tom Lembong, Hadirkan Moeldoko dan Eks Mendag di Persidangan!
- HNW Dukung Rencana Prabowo Ingin Biaya Haji Indonesia Lebih Murah Dari Malaysia
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU
- Siswa SMA 5 Bandung Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun, Polisi Periksa Pengemudi Nissan
- Prabowo-Bill Gates Akan Bertemu, Irwan Demokrat Singgung Efek Bola Salju Program MBG