Mantan Menlu AS Sebut Donald Trump Pembohong dan Berbahaya bagi Demokrasi

Mantan Menlu AS Sebut Donald Trump Pembohong dan Berbahaya bagi Demokrasi
Dua mantan Menteri Luar Negeri AS Collin Powell dan Hillary Clinton. Foto: Hyungwon Kang/REUTERS

“Menghina Gold Star Mothers (organisasi nirlaba para ibu-ibu yang kehilangan putra ataupun putri mereka yang bekerja sebagai tentara AS, red), menghina Senator John McCain, menghina imigran, dan aku anak imigran. Menghina siapa pun yang berani bicara menentangnya,” kata Powell.

Putra imigran dari Jamaika itu mengaku bakal mendukung Joe Biden sebagai calon Presiden AS dari Partai Demokrat pada pilpres yang akan digelar November mendatang. Alasannya, Trump berbahaya bagi demokrasi dan AS.

“Kita melihatnya sekarang, gerakan protes paling masif yang pernah saya lihat di sepanjang hidupku,” katanya.

Tak lama setelah wawancara Powell tayang di CNN, Trump langsung meresponsnya melalui akunnya di Twitter. Trump menyebut Powell justru orang yang sangat bertanggung jawab atas keterlibatan AS dalam perang di Timur Tengah yang berbuah bencana.

“Bukankah Powell mengatakan Irak memiliki senjata pemusnah massal? Irak tidak punya, namun kita pergi ke perang,” ujar Trump dalam twitnya.(wapo/ara/jpnn)

Politikus Partai Republik yang juga mantan Menlu Amerika Serikat Collin Powell melontarkan kritik tajam kepada Donald Trump.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News