Mantap Jadi Movie Reviewer, Gandhi Fernando Kerap Lakukan Ini

Kemudian dari make up, kostum, CGI, tata artistik sampai editing dan sound design. "Jadi, tidak menilai film dari hanya bagus dan tidak secara jalan cerita," tutur Gandhi.
Review film, menurut Gandhi, akan memberi pengaruh pada penjualan tiket atau langganan streaming. Sebuah film atau series akan lebih ramai kalau diperbincangkan banyak orang.
Movie reviewer di Tiktok adalah jendela utama untuk para produser dan platform streaming agar filmnya diperbincangkan banyak orang. Jika filmnya tidak ada yang memperbincangkan, biasanya sepi.
"Karena mayoritas orang ingin menonton film yang ramai diperbincangkan agar menjadi bahan obrolan di kalangan pertemanan mereka," jelasnya.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan dirinya menjadi movie reviewer mulus. Di tengah jalan ada juga komentar yang menilainya tidak kredibel.
"Jadi, supaya win-win solution saya permisi dan minta maaf dahulu di awal untuk mereview," ujarnya.
Menurut Gandhi, TikTok merupakan platform yang membuat siapa saja bisa berkarya. Tidak harus punya nama besar agar punya audience, asalkan konsisten dan tahu target pasarnya.
Dia berpendapat Tiktok jaminan viewsnya tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari platform media sosial mana pun saat ini.
Gandi Fernando bercerita soal profesi barunya sebagai movie reviewer. Simak selengkapnya
- Cerita Karakternya di Film Tabayyun, Titi Kamal: Semakin Mendalami, Aku Makin Sedih
- Film Rohtrip Hadirkan Nuansa Horor-Komedi dari Yogyakarta ke Jakarta
- Pengin Bikin Film dan Jadi Sutradara, Reza Arap Berharap Ada yang Lirik
- FILM. Memperkenalkan Diri Lewat Asa
- Bintangi Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa, Ajil Ditto Dan Maell Lee Bagikan Cerita Ini
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta