Mantap Jadi Movie Reviewer, Gandhi Fernando Kerap Lakukan Ini
Kemudian dari make up, kostum, CGI, tata artistik sampai editing dan sound design. "Jadi, tidak menilai film dari hanya bagus dan tidak secara jalan cerita," tutur Gandhi.
Review film, menurut Gandhi, akan memberi pengaruh pada penjualan tiket atau langganan streaming. Sebuah film atau series akan lebih ramai kalau diperbincangkan banyak orang.
Movie reviewer di Tiktok adalah jendela utama untuk para produser dan platform streaming agar filmnya diperbincangkan banyak orang. Jika filmnya tidak ada yang memperbincangkan, biasanya sepi.
"Karena mayoritas orang ingin menonton film yang ramai diperbincangkan agar menjadi bahan obrolan di kalangan pertemanan mereka," jelasnya.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan dirinya menjadi movie reviewer mulus. Di tengah jalan ada juga komentar yang menilainya tidak kredibel.
"Jadi, supaya win-win solution saya permisi dan minta maaf dahulu di awal untuk mereview," ujarnya.
Menurut Gandhi, TikTok merupakan platform yang membuat siapa saja bisa berkarya. Tidak harus punya nama besar agar punya audience, asalkan konsisten dan tahu target pasarnya.
Dia berpendapat Tiktok jaminan viewsnya tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari platform media sosial mana pun saat ini.
Gandi Fernando bercerita soal profesi barunya sebagai movie reviewer. Simak selengkapnya
- Tamee Irelly Adu Akting dengan Aktor Senior dalam Film Sumur Jiwo 1977
- Tokopedia Berbagi 5 Ide Kegiatan Akhir Pekan yang Ramah Tanggal Tua, Yuk Disimak!
- Sarwendah Menahan Tangis Saat Ungkap Kondisi Psikologis Anak Gegara Sering Difitnah
- Poster dan Trailer Film Dilan 1983: Wo Ai Ni Dirilis, Tampilkan Keseruan Dilan & Teman-teman di Masa Kecil
- Setelah Ditekan, TikTok Melayangkan Gugatan ke AS
- Novel Dilan 1983: Wo Ai Ni Dirilis Berbarengan Foto Eksklusif Filmnya