Manusia Perahu Belum Dideportasi

Manusia Perahu Belum Dideportasi
BAHAS PENGUNGSI: Panglima Angkatan Bersenjeta Kerajaan Thailand, Jenderal Songkitti Jaggabatara berjabat tangan dengan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (04/02). Dalam pertemuan tersebut, Songkitti membicarakan tentang nasib para manusia perahu. Foto: Ridlwan/JAWA POS
IDI RAYEUK - Nasib 193 manusia perahu asal Rohingya, Myanmar, dan Bangladesh yang terdampar di Perairan Sabang, Aceh Timur, makin tidak jelas. Hingga delapan hari sejak terdampar, mereka belum mengetahui apakah akan dideportasi ke tanah kelahirannya atau tidak.

Tim Departemen Luar Negeri (Deplu) kemarin masih mengidentifikasi dan memverifikasi secara perorangan. Kasubdit Direktorat Asia Timur dan Pasifik Deplu Kusuma Pradopo menjelaskan, keberadaan manusia perahu tersebut diharapkan tidak membebani masyarakat dan jajaran pemerintahan di daerah. ''Kami sendiri belum bisa mengambil tindakan apa pun terhadap mereka, kecuali mendata,'' katanya kemarin.

Untuk menghindari penularan penyakit, Palang Merah Indonesia (PMI) Idi Rayeuk mengawasi lokasi penampungan para imigran Myanmar dan Bangladesh tersebut. Petugas juga terpaksa membakar pakaian yang mereka kenakan.

''Saat kami pegang, baju-baju itu menimbulkan gatal-gatal. Jadi, daripada menyebarkan kuman penyakit, kami bakar saja,'' tegas Ketua PMI Idi Rayeuk Ayub kemarin. Petugas lantas membagikan pakaian hasil sumbangan warga sekitar kepada para imigran.

IDI RAYEUK - Nasib 193 manusia perahu asal Rohingya, Myanmar, dan Bangladesh yang terdampar di Perairan Sabang, Aceh Timur, makin tidak jelas. Hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News