Manusia Perahu Belum Dideportasi
Kamis, 05 Februari 2009 – 06:12 WIB
IDI RAYEUK - Nasib 193 manusia perahu asal Rohingya, Myanmar, dan Bangladesh yang terdampar di Perairan Sabang, Aceh Timur, makin tidak jelas. Hingga delapan hari sejak terdampar, mereka belum mengetahui apakah akan dideportasi ke tanah kelahirannya atau tidak. ''Saat kami pegang, baju-baju itu menimbulkan gatal-gatal. Jadi, daripada menyebarkan kuman penyakit, kami bakar saja,'' tegas Ketua PMI Idi Rayeuk Ayub kemarin. Petugas lantas membagikan pakaian hasil sumbangan warga sekitar kepada para imigran.
Tim Departemen Luar Negeri (Deplu) kemarin masih mengidentifikasi dan memverifikasi secara perorangan. Kasubdit Direktorat Asia Timur dan Pasifik Deplu Kusuma Pradopo menjelaskan, keberadaan manusia perahu tersebut diharapkan tidak membebani masyarakat dan jajaran pemerintahan di daerah. ''Kami sendiri belum bisa mengambil tindakan apa pun terhadap mereka, kecuali mendata,'' katanya kemarin.
Untuk menghindari penularan penyakit, Palang Merah Indonesia (PMI) Idi Rayeuk mengawasi lokasi penampungan para imigran Myanmar dan Bangladesh tersebut. Petugas juga terpaksa membakar pakaian yang mereka kenakan.
Baca Juga:
IDI RAYEUK - Nasib 193 manusia perahu asal Rohingya, Myanmar, dan Bangladesh yang terdampar di Perairan Sabang, Aceh Timur, makin tidak jelas. Hingga
BERITA TERKAIT
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Honorer Non-Database BKN Jangan Berharap Lagi, Enggak Direken
- WWF Ke-10 di Bali, 7 KRI Bersiaga Menjaga Perairan di 4 Sektor
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI