Mappilu PWI Dorong Pemimpin yang Mampu Bangkitkan Ekonomi Pasca-Pandemi
Terkait kepemimpinan, Iwan menyoroti tiga hal penyebab kemunduran bangsa, pertama kurangnya jiwa nasionalisme dari pemimpin, kedua minimnya kualitas pendidikan dan ketiga pembentukan kultur-kultur yang dianggap benar.
“Pemimpin perubahan itu dituntut berintegritas tinggi multi skill dan memahami banyak bidang dengan berani merubah kultur dan bertindak cepat. Itu menjadi landasan kita untuk menghadapi masa depan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum GMRI, Eko Sriyanto Galgendu dalam paparannya mengatakan, para pemimpin harus mempekuat kembali sistem ekonomi bangsa untuk menuju negara maju.
Dirinya melihat di tengah pandemic Covid-19 terjadi perang siber antar negara dengan memakai beberapa media propaganda untuk melakukan serangan psikologi.
"Rekonsilisasi ekonomi negara yang dimaksud adalah memperkuat kembali negara atau wadah yang memiliki suatu sisem ekonomi yang kuat guna menuju ingin dicapai," ujarnya.
“Di sisi lain bangsa ini masih saja ribut dengan kondisi politik di dalam negeri," tambah Eko.
Selanjutrnya, Direktur Utama PT Harta Mulia, Wima Brahmantya turut menjelaskan, kondisi politik Indonesia selalu panas padahal politik harusnya menjadi penyejuk di tengah demokrasi.
Seharusnya politik dan politikus negeri membuat kekayaan sumber daya alam untuk menyejahterakan bangsa Indonesia.
Seharusnya politik dan politikus negeri membuat kekayaan sumber daya alam untuk menyejahterakan bangsa Indonesia.
- Operasi Aman Nusa II Inovasi Kepolisian dalam Menangani Pandemi
- Pengamat Merespons Dukungan Pemimpin Negara Sahabat Kepada Prabowo
- IC STIAMI: Hanya Pemimpin Tangkas & Adaptif yang Bisa Mengatasi Gejolak Ekonomi Global
- Ganjar di Hadapan Warga Solo: Pemimpin Harus Merasakan Penderitaan Rakyat
- Mahfud: Jauhkanlah Indonesia dari Kesewenang-wenangan dan Kezaliman Para Pemimpin
- Aswaja Center Ingin Pilpres 1 Putaran agar Umat Bisa Khusyuk Ramadan