Marak OTT KPK, Begini Kata Pak JK

Marak OTT KPK, Begini Kata Pak JK
Disegel KPK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Namun, OTT dianggap punya nilai kerugian negara yang tidak terlalu besar. Lantaran biasanya OTT dalam lingkup pelaksanaan. Bukan dari tahap perencanaan.

”Kalau di (korupsi) besar-besar mulai perencanaan sampai pelaksanaan, kalau di daerah pelaksanaan tapi kecil-kecil Rp 100 juta hingga Rp 200 juta,” tambah dia.

Dia membandingkan dengan korupsi e-KTP yang diduga sudah dimulai dari tahap perencaaan hingga pelaksanaan.

Selain itu, menurut JK, penanganan korupsi di Indonesia ini sudah menyentuh hampir semua jabatan publik.

Mulai kepala daerah, menteri, hingga kepala lembaga. Tapi, dia meyakini bahwa jumlah pejabat yang bersih dari korupsi masih banyak.

”Kita ada 516 kepala derah, terakhir ini tiga kepala daerah (terkena OTT), di banding 516 (daerah) kan sebenanrya jumlah relatif di bawah satu persen,” tegas dia.

Sementara itu, KPK masih terus mendalami sejumlah barang bukti hasil penggeledahan di Kota Batu. Salah satunya, rekaman closed circuit television (CCTV) di Amarta Hills Hotel dan Resort milik Filipus dan CCTV di rumah dinas (rumdin) Eddy Rumpoko.

”Isi rekaman CCTV merupakan materi penyidikan, belum bisa kami sampaikan,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Maraknya OTT KPK menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengindikasikan dua hal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News