Mardani PKS: Kita Semua Layak Khawatir

Penerapan 3T; Test, Tracing, Treatment perlu dilakukan. Kemudian diiringi dengan peraturan yang memaksa protokol kesehatan agar dipatuhi warga.
Menurutnya, Covid-19 tidak hanya berbicara mengenai kesehatan individu, tetapi kesehatan masyarakat dan bangsa.
Jika kasus terus meningkat sementara fasilitas pelayanan kesehatan tidak bertambah, kapasitas bisa membeludak dan petugas kesehatan bisa kewalahan.
"Tanpa langkah preventif yang masif dan terukur, jelas ini seperti pembiaran," tegas Mardani.
Dia juga menyodorkan data bahwa jumlah dokter yang dimiliki Indonesia terendah kedua di Asia Tenggara, yakni 0,4 dokter per 1.000 penduduk.
Dengan kata lain, 4 dokter melayani 10 ribu penduduk. Jauh lebih rendah dari Singapura yang mempunyai 2 dokter per 1.000 penduduk.
Sampai saat ini, katanya, banyak langkah pemerintah yang mengundang blunder, penerapan new normal yang tidak dikaji secara matang sehingga memunculkan klaster-klaster baru seperti perkantoran.
"Mau sampai kapan kebijakan tanpa grand design yang jelas dan based on science lintas bidang?" tulisnya mempertanyakan.
Politikus PKS Mardani Ali Sera menyampaikan sejumlah kritik terkait kebijakan Presiden Jokowi dalam menangani pandemi COVID-19.
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?