Maret, PLN Mulai Operasikan PLTU Suralaya

Kelistrikan Jawa-Bali Bakal Semakin Tangguh

Maret, PLN Mulai Operasikan PLTU Suralaya
Maret, PLN Mulai Operasikan PLTU Suralaya
Lebih lanjut dikatakan, saat ini kondisi beban puncak sistim kelistrikan Jawa Bali berada pada kisaran 17.800 MW hingga 18.000 MW. Tahun ini, kata Bambang, pertumbuhan beban puncak diperkirakan bisa menyentuh angka 19.793 MW dengan perkiraan pertumbuhan beban pada kisaran 9,4 persen.

Untuk mengantisipasi pertumbuhan beban maka selain PLTU Banten Suralaya, pada tahun ini beberapa PLTU baru yang merupakan bagian dari proyek 10.000 MW direncanakan sudah dapat beroperasi. Di antaranya PLTU Lontar 3 x 315 MW, PLTU Indramayu Unit 2 dan 3  dengan kapasitas 2 x 330 MW, PLTU Pelabuhan Ratu 2 x 350 MW dan PLTU Rembang 2 x 315 MW.

Bambang menambahkan, penandatanganan kontrak pembangunan PLTU Banten Suralaya ini dilakukan pada 12 Maret 2007. Kontraktor pelaksana pembangunannya adalah Konsorsium China National Technical Import dan  Export Corporation (CNTIC) dengan menggandeng PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor lokal. Nilai kontrak yang disepakati sebesar USD 334.457.346 yang berasal dai pinjaman CEXIM Bank dan Rp. 865.161.793.753 yang bersumber dari pinjaman Bank Mega.

Seperti diketahui, PLTU yang menggunakan energi primer batubara ini dibangun di desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon, Provinsi Banten. PLTU itu menempati areal seluas 34 hektar. Di sebelah utara, letak pembangkit ini berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Desa Salira dan di sebelah barat dengan PLTU Suralaya Unit 1–7. (yud/jpnn)



JAKARTA - Dalam waktu dekat ini, sistim kelistrikan Jawa-Bali akan semakin tangguh dengan segera beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News