Margareith Seorang Psikopat?

jpnn.com - DENPASAR - Fakta lain terungkap dari penyidikan polisi kemarin, yakni soal kondisi kepribadian ibu angkat ANG, Margareith C. Megawe, 60. Berdasar informasi yang didapat Jawa Pos Radar Bali Kamis malam (11/6), tim sudah mendapat hasil pemeriksaan psikologis Margareith.
Hasilnya, Margareith adalah sosok perempuan maskulin yang dominan. Saat ini, dia sedang dipenuhi kemarahan, agresivitas, dominan, sadisme, paranoid, dan agresivitas berlebihan.
''Itu sangat cocok dengan profil psikopat,'' ujar sumber di tim penyidik kepolisian yang berkeberatan identitasnya ditulis.
Benarkah Margareith adalah seorang psikopat? Dokter Nalini Muhdi Agung SpKJ saat dikonfirmasi tadi malam menegaskan, untuk menentukan seseorang psikopat atau bukan, prosesnya tidak sederhana.
''Harus dilakukan pemeriksaan yang holistik (menyeluruh). Jika mengacu pada informasi polisi tersebut, lebih pas jika saya sebut Margareith itu mengalami gangguan kepribadian atau difficult personality,'' jelasnya.
Menurut Nalini, ada faktor-faktor yang harus dipastikan dulu ke Margareith sebelum disebut psikopat. Misalnya, apakah dia bisa belajar dari kesalahan atau tidak.
Dokter yang sehari-hari berpraktik di RSUD dr Soetomo Surabaya itu menyatakan, harus ada observasi minimal dua minggu dan bisa diperpanjang untuk mengetahui masalah gangguan kepribadian.
''Kita harus yakin dulu bagaimana agresivitas, kemarahan, serta paranoidnya. Yang juga penting adalah melihat masa lalu, masa kecilnya, apakah pernah mengalami child abuse atau domestic violance lainnya,'' paparnya. (ras/yes/c6/kim)
DENPASAR - Fakta lain terungkap dari penyidikan polisi kemarin, yakni soal kondisi kepribadian ibu angkat ANG, Margareith C. Megawe, 60. Berdasar
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan
- Sepanjang 2024, BPJS Kesehatan Catat Jumlah Peserta Aktif JKN & Penerimaan Iuran Melonjak