Mari Bantu Perangi Virus Corona di Indonesia dengan Berhenti Merokok

Mari Bantu Perangi Virus Corona di Indonesia dengan Berhenti Merokok
Data dari China menunjukkan rerata korban meninggal karena corona adalah pria berusia 50 tahunan dan merokok. (Miles Eliason: www.myspace.com/milestone362)

Prof Yayi mengatakan usaha menurunkan tingkat merokok di Indonesia memang tidak gampang dilakukan.

Tetapi merokok membuat tubuh lebih rentan terserang virus corona.

"Berhenti merokok itu perlu niat dan saat ini situasi yang tepat. Membeli rokok pun juga perlu keluar rumah, sementara dihimbau untuk tetap di runah sekarang ini," tambahnya.

Saat ini virus corona mulai menunjukkan dampaknya terhadap perekonomian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sehingga warga harus lebih berhemat dalam pengeluaran.

Di Indonesia data menunjukkan pengeluaran pembelian rokok adalah pengeluaran kedua terbesar, setelah pembelian beras.

Penelitian Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta menunjukkan jumlah perokok di Indonesia ada 66,9 juta orang yang menghabiskan 12.3 batang rokok perhari.

Jika dihitung dari jumlah total secara nasional, biaya yang dihabiskan untuk membeli rokok adalah Rp 0.8 triliun.

"Bila jumlah uang ini dibelikan makanan maka kebutuhan 2.210 kalori setiap hari bagi warga Indonesia akan tercukupi," tulis laporan tersebut.

Dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan semakin meningkat di Indonesia, berbagai upaya masih bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News