Marketing Series 6: The Future Is Now!
Oleh: Hermawan Kartajaya
Selasa, 21 Agustus 2012 – 14:52 WIB
Saya termasuk penggemar fanatiknya. Di Bangladesh ada Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank, yang juga selalu giat meningkatkan kualitas hidup para nasabahnya yang hampir semuanya perempuan. Yunus mendapat hadiah Nobel pada 2006, tapi malah jadi figur kontroversial di negaranya sendiri ketika dianggap saingan bagi para tokoh politik.
Jadi, mean marketing itu in line dengan marketing for people. Sedangkan clean marketing lebih sejalan dengan marketing for planet. Toyota jadi pelopor mobil hybrid dan mendadak saja brand-nya yang semula hanya kelas menengah kini jadi cool brand.
Singapura yang punya banyak gedung tinggi pun selalu mengklaim diri sebagai green city supaya negara maju tetap mau berinvestasi, berdagang, atau berkantor pusat di sana.
Karena itu, pemerintahnya mati-matian menanam pohon di mana-mana. Nah, saat krisis melanda negara maju seperti sekarang ini, inilah saat yang tepat bagi negara berkembang di Asia seperti Sri Lanka dan Indonesia tentunya untuk menjalankan triple bottom line itu dengan konsekuen.
Pertengahan Agustus 2012 lalu saya didaulat jadi keynote speaker di The 12th CIM Conference-Sri Lanka Region di Colombo. Itu adalah ajang tahunan
BERITA TERKAIT
- BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Ruang
- Ini Pentingnya Membuat Website untuk UMKM
- Gas Pol, Harga Emas Meroket, Untung Besar!
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Masyarakat di Serang Harap PNM Mekaar Bisa Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan
- Tingkatkan Pengawasan, Bea Cukai Jalin Sinergi dengan Instansi Lain di 3 Wilayah Ini