Marwan Minta PLN Desentralisasi Pembangkit Listrik

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar meminta PT PLN (Persero) melakukan desentraliasi pembangkit tenaga listrik. Hal itu guna mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik secara massal. Menurutnya, jika pembangkit listrik dilakukan secara sentralisasi maka akan sangat berbahaya bagi keamanan nasional.
"Jadi usulan saya supaya desentralisasi di PLN. Karena kalau sentralisasi begitu mati seluruh Indonesia akan bahaya buat pengamanan kita," ujar Marwan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, Kamis (10/9).
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu menyampaikan dukungan terkait rencana PLN untuk mengalirkan listrik ke desa-desa. Menurutnya, hal itu sebagai dukungan PLN untuk membangkitkan perekonomian masyarakat di desa.
"Saya mendukung PLN untuk menghidupkan desa dengan mengalirkan listrik. Hal ini salah satu program saya waktu di kementerian desa," katanya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyinggung transparansi keuangan PLN. Ia berharap PLN jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat hanya karena mengutamakan bisnis.
"Soal keuangan juga harus transparan. Bisnis oke tetapi jangan sampai mengorbankan masyarakat. (Yang) sifatnya kartelisasi harus dihentikan untuk melayani masyarakat," papar Marwan. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Marwan Jafar meminta PLN transparan soal keuangan, agar tidak mengorbankan masyarakat. Dia mendorong desentralisasi pembangkit listrik.
Redaktur & Reporter : Boy
- PLN IP Berdayakan Penyandang Disabilitas Untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
- PLN IP Penuhi Kebutuhan Energi Bersih Untuk Masyarakat Wilayah Terluar
- Perkenalkan Profil Perusahaan, PLN IP UBH Gelar Casual Meeting Bersama Wartawan
- PLTS Terapung Saguling Jadi Proyek Pertama yang Dibiayai Publik & Swasta
- GEAPP Dorong Percepatan Penerapan Energi Bersih di RI, Perlu Kerja Sama Multipihak
- Kembangkan Energi Surya, PLN Indonesia Power Perkuat Industri PLTS dari Hulu ke Hilir