Masa Pandemi, Kinerja LPKR Tetap Moncer

Masa Pandemi, Kinerja LPKR Tetap Moncer
Siloam Hospitals Jambi menerapkan konsep clean hospitals. Foto: Humas Siloam for JPNN.com

LPKR membukukan laba bruto konsolidasian di sembilan bulan 2020 sebesar Rp3,32 triliun dari Rp3,29 triliun pada periode sama tahun sebelumnya Laba bruto pada segmen Real Estate Development naik sebesar 71,2 persen YoY menjadi Rp934 miliar di sembilan bulan 2020 dari Rp545 miliar pada sama tahun lalu.

Sedangkan laba bruto lini bisnis Real Estate Management & Services (rumah sakit, mall dan yang lainnya) turun sebanyak 12,3 persen YoY menjadi Rp2,32 triliun pada sembilan bulan 2020 dari Rp2,65 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pelepasan lindung nilai yang proaktif, peluncuran obligasi, retap obligasi dan divestasi First REIT membantu memperbaiki neraca keuangan.

Pada paruh pertama 2020, LPKR memperkuat posisi kas dan mengubah jatuh tempo utang dengan cara refinancing obligasi perseroan yang jatuh tempo tahun 2022, dan memperpanjang jatuh tempo hingga 2025.

Saldo kas dan setara kas pada 1H20 sebesar Rp4,54 triliun dibandingkan dengan Rp4,69 triliun pada akhir tahun 2019.

Perseroan meningkatkan posisi kas sebanyak Rp860 miliar dari pelepasan lindung nilai yang ada dan menggantinya dengan lindung nilai dollar pada Rp15.000 ke Rp17.500 pada 1H20.

Inisiatif ini juga diikuti dengan divestasi unit First REIT yang membantu meningkatkan kas sebanyak Rp249 miliar.

Ditambahkan John, launching rumah tapak di Lippo Village untuk pertama kalinya setelah 4 tahun melalui proyek Cendana Homes, mampu terjual habis dalam hitungan jam.

Menurut CEO LPKR John Riady, pandemi COVID-19 hanya berpengaruh terhadap bisnis inti Lippo Karawaci yakni rumah sakit, mal, dan hotel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News