Masih Ada Yang Bergolak di Perut Gunung Agung

Masih Ada Yang Bergolak di Perut Gunung Agung
Foto udara Gunung Agung yang terlihat dari Kec Kubu, Bali, Rabu (27/9). kawasan desa mereka termasuk dalam peta zona merah kawasan rawan bencana berjarak 9 km dari Gunung Agung. Ilustrasi : Raka D/Jawa Pos

jpnn.com, KARANGASEM - Gunung Agung masih bergejolak. Gempa tektonik lokal terbesar, jumlah gempa sejak pukul 00.00 Wita sampai 18.00 Wita kemarin juga meningkat.

Mencapai 829 kali, lebih sering bila dibandingkan dengan beberapa hari terakhir.

"Masih ada dorongan magma untuk keluar. Potensi terjadi erupsi masih tinggi," jelas Kepala PVMBG Kasbani ketika ditemui di Pos Pantau Gunung Api Agung di Karangasem kemarin.

Gempa tektonik lokal yang tercatat kemarin berkekuatan 4,3 skala Richter.

Angka itu terdata sebagai getaran terkuat di antara gempa tektonik lokal yang terjadi sejak Gunung Agung berstatus awas sejak Jumat (22/9).

Menurut Kasbani, pusat gempa itu berada di bawah gunung dengan ketinggian mencapai 3.142 mdpl tersebut.

"Menunjukkan masih ada yang bergolak di perut Gunung Agung," ungkap dia.

Karena itu, lanjut Kasbani, PV MBG juga menaikkan level volcano observatory notice for aviation (VONA) dari kuning menjadi oranye.
Naiknya level VONA sekaligus menjadi penanda bahwa erupsi Gunung Agung bisa terjadi setiap saat.

Terjadi gempa tektonik akibat kondisi Gunung Agung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News