Masih Besar, Dukun Beranak Tolong Persalinan

Masih Besar, Dukun Beranak Tolong Persalinan
Masih Besar, Dukun Beranak Tolong Persalinan
JAKARTA - Di tengah semakin canggihnya dunia kedokteran, terutama dalam urusan persalinan, masih belum melunturkan peran dukun beranak. Rekaman dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, 43,2 persen persalinan terjadi di rumah. Nah, 40,2 persen dari persalinan di rumah itu, ditolong oleh dukun bersalin.

Masih dari survei Riskesdar 2010, tercatat jika provinsi dengan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terendah adalah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Di provinsi yang dipimpin Gubernur Nur Alam itu, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan hanya 8,7 persen. Sementara provinsi dengan peran tenaga kesehatan dalam proses persalinan terbesar adalah di Provinsi DIY (94,5 persen).

Pengurus Senior Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI) Mustika Sofyan menuturkan, dirinya memang tidak menampik masih munculnya peran dukun dalam menolong persalinan. Menurutnya, fenomena tersebut memunculkan resiko kesehatan seperti munculnya infeksi. "Baik itu untuk si jabang bayi, atau juga kepada si ibu," tutur Mustika itu.

Selain resiko infeksi, Mustika menjelaskan jika melahiran dengan bantuan dukun bersalin sulit mendeteksi munculnya penyulit dalam proses persalinan. Jika dibantu bidan, kemunculan penyulit itu bisa segera diketahui secara dini. Selanjutnya, langsung dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. "Malahirkan di rumah itu jika kondisinya normal saja," papar Mustika.

JAKARTA - Di tengah semakin canggihnya dunia kedokteran, terutama dalam urusan persalinan, masih belum melunturkan peran dukun beranak. Rekaman dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News