Masih Besar, Dukun Beranak Tolong Persalinan

Masih Besar, Dukun Beranak Tolong Persalinan
Masih Besar, Dukun Beranak Tolong Persalinan
Mustika menuturkan, IBI sebagai organisasi profesi bidan berupaya untuk mengakomodir fenomena tetap eksisnya peran dukun beranak dalam menolong persalinan. Diantara cara yang selama ini diambil adalah membetuk program kemitraan bidan dan dukun. Dalam program ini, bidan dan dukun saling berkolaborasi menolong proses kelahiran. "Di beberapa tempat, sulit sekali menghapus keyakinan orang terhadap peran dukun persalinan," ucapnya.

Namun, Mustika menuturkan, ada batasan-batasan tegas dalam kerja sama antara bidan dengan dukun ini. "Teknis medisnya tetap dipegang oleh bidan atau tenaga kesehatan," tegas Mustika. Dia menjelaskan, meskipun bidan dan dukun sudah bermitra, tindakan medis tidak boleh diambil oleh si dukun. Tindakan teknis medis diantaranya mengeluarkan bayi dan memotong tali pusar.

Peran dukun, lanjut Mustika, diantara untuk urusan memijat, membuat ibu rileks, hingga mencuci baju. Peran-peran tersebut, jelas Mustika masih bisa ditoleransi untuk dikerjakan oleh dukun bersalin. Dia menjelaskan, selama ini program kemitraan bidan dan dukun sudah hampir menyebar. "Termasuk di kantong-kantong masyarakat yang masih lekat dengan peran dukun bersalin." Tutur Mustika.

Selain faktor kepercayaan, Mutika menuturkan masih suburnya peran dukun bersalin ini disebabkan belum menyebarkanya tenaga bidan. Dia mengatakan, tahun ini jumlah bidan diperkirakan mencapai 175 ribu. Dari jumlah tersebut, bidan yang tergabung dalam organiasi IBI mencapai 110 ribu. Menurut catatan PP IBI, kepadatan sebaran bidan masih ditemukan di pulau Jawa. Di pulau lain, bidan masih jarang ditemukan di pelosk-pelosok desa.

JAKARTA - Di tengah semakin canggihnya dunia kedokteran, terutama dalam urusan persalinan, masih belum melunturkan peran dukun beranak. Rekaman dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News