Masih Kurang Rp5 Triliun untuk Kuasai Inalum
Selasa, 03 Juli 2012 – 05:17 WIB
JAKARTA - Pemerintah bersama DPR telah mengalokasikan dana Rp2 triliun di APBN-P 2012 untuk mengakuisisi 58,88 persen saham PT Indonesia Asahan Alumuniam (Inalum) yang selama ini dikuasai konsorsium 12 investor Jepang. Namun, dana itu masih jauh dari yang dibutuhkan, yakni total sebesar Rp7 triliun. Dengan kata lain, masih harus disiapkan lagi Rp5 triliun.
Kebutuhan total Rp7 trilun itu diungkapkan Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Hadiyanto saat menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Senayan, Senin (2/7). Selama ini, pemegang saham Inalum terdiri dari pemerintah RI 41,12 persen dan konsorsium 12 investor Jepang 58,88 persen.
Hadiyanto di depan para anggota DPR memastikan, pemerintah akan menguasai 100 persen saham Inalum pasca 2013. Proses akuisisi saham perusahaan pengolahan aluminium yang beroperasi sejak 1982 itu paling lambat harus sudah dilakukan 31 Oktober 2013, saat perjanjian kerjasama (Master Agreement) dengan konsorsium NAA berakhir.
"Dalam rangka pengambilalihan itu diperlukan penganggaran mencapai Rp 7 triliun," ujar Hadiyanto.
JAKARTA - Pemerintah bersama DPR telah mengalokasikan dana Rp2 triliun di APBN-P 2012 untuk mengakuisisi 58,88 persen saham PT Indonesia Asahan
BERITA TERKAIT
- AirAsia Tawarkan Tiket Murah Jakarta-Perth Hanya Rp 1 Jutaan
- Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pendidikan Berkualitas, BCA Berbagi Ilmu di Unsri
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024