Masinton: Semangat Rini Masih Bedacita

Masinton: Semangat Rini Masih Bedacita
Politikus PDIP Masinton Pasaribu. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, partainya mendengar dan menaati semua yang digariskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kalau ada saran dari partai berlambang Kepala Banteng dengan moncong putih menurut Masinton, hendaklah dipahami sebagai kecintaan kepada Jokowi.

"Kalau kami di PDIP sami'na wa atho'na kepada Presiden Jowi. Dukungan kami total, karena itu PDIP paling banyak memberikan saran kepada pemerintah. Saran itu juga implementasi dari sami'na wa atho'na," kata Masinton, di pressroom DPR, Jakarta, Kamis (14/4).

Demikian juga halnya kalau kader PDIP melancarkan kritikan terhadap Menteri BUMN Rini Soemarno. Menurut Masinton tindakan tersebut dalam rangka mendorong Rini dari awal bekerja dalam semangat nawacita.

"Hingga sekarang kan Rini belum bekerja dengan nawacita. Semangatnya sebagai anggota kabinet masih bedacita. Contohnya dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan Blok Masela. Terlihat betul Menteri Rini bedacita karena karena menggunakan jabatannya untuk memperkuat bisnisnya. Persis seperti dilakukan Pak Harto selama 32 tahun hingga hancur negeri ini," tegasnya.

Kalau Presiden Jokowi kata Masinton, sudah memberikan contoh terbaik dengan tidak mengajak anak-anaknya tinggal di Jakarta. "Ini untuk mencegah anaknya tak terkontaminasi dengan virus-virus korupsi," ungkapnya.

Tapi hal tersulit yang dihadapi Jokowi menurut Masinton, justru terjadi penyalahgunaan jabatan di dalam kabinetnya sendiri. "Menteri Rini ini sejak awal sudah saya suarakan harus ganti," tegasnya.

Dia katakan, selain rekomendasi Pansus Pelindo II agar Menteri Rini dicopot, setiap ada skandal besar, dia lagi, dia lagi. "Panama paper yang terkini dan itu fenomena internasional juga menyebut namanya," ujarnya.

Jadi imbuh Masinton, ini bukan soal suka atau tidak tapi karena Rini bedacita. "Sedangkan Pak Jokowi sudah menjadikan nawacita sebagai cara untuk mencapai tujuan berbangsa. Bu Rini selalu bedacita. Jadi harus tegas diganti," pungkasnya.(fas/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News