Masjid di Wilayah Muslim Uighur Dulu Dipadati 5 Ribu Jemaah, Sekarang Turun Drastis
Para wisatawan yang tidak melakukan shalat lima waktu tidak diperkenankan memasuki areal masjid, kecuali hanya foto-foto di halaman luar pintu gerbang yang sangat luas.
Pada sore hari, halaman masjid dipadati warga dan wisatawan. Di sana ada berbagai jenis permainan dan hiburan, termasuk unta tunggangan yang bisa disewa pengunjung untuk berkeliling di sekitar halaman luar masjid.
Sejak dibangun pada 553 tahun silam, Masjid Idkah mengalami beberapa pemugaran dan terakhir kali dilakukan pada tahun 2011.
Selain menjadi ikon utama pariwisata Kota Kashgar, Masjid Idkah memiliki catatan kelam terkait peristiwa pembunuhan Jumah Tayer yang merupakan ayahanda dari Mehmet Jumah setelah menjadi imam shalat Subuh pada tahun 2012.
"Tidak benar, masjid-masjid di Xinjiang, termasuk Masjid Idkah ini dibongkar. Yang ada adalah dibongkar untuk diperbaiki kembali karena berusia tua," kata Jumah yang berlatar etnis minoritas Muslim Uighur itu.
Dia juga menegaskan bahwa tidak ada penutupan masjid untuk kegiatan ibadah kecuali saat Revolusi Budaya pada 1970-an dan awal-awal pandemi COVID-19.
"Siapa pun boleh shalat di sini, kecuali pegawai negeri sipil dan pengurus partai yang memang menurut peraturan tidak diizinkan," kata Jumah yang juga pimpinan Asoasi Islam Kashgar itu.
Sepuluh tahun yang lalu, masjid yang dibangun pada tahun 1468 Masehi atau era Dinasti Ming itu bisa dipadati sekitar 5.000 orang setiap shalat Jumat
Redaktur & Reporter : Adil
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Sapu Gelar di Tunggal Putri BAC 2024, China Kirim Psywar Jelang Uber Cup 2024
- Inilah 20 Semifinalis BAC 2024, 13 dari China, Lihat Jadwal
- Amerika dan Jepang Perkuat Aliansi Militer, Kok China Sewot?
- Jorji Gigit Jari, 4 Wanita China Masuk Semifinal BAC 2024
- Jadwal Perempat Final BAC 2024: 3 Wakil China Coba Jegal Asa Juara Wakil Indonesia