Maskapai Penerbangan Utama India Terancam Bangkrut

Maskapai Penerbangan Utama India Terancam Bangkrut
Maskapai Penerbangan Utama India Terancam Bangkrut
NEWDELHI - Salah satu maskapai penerbangan utama India, Kingfisher Airlines mengalami krisis keuangan yang cukup parah. Dalam setahun belakangan, Kingfisher Airlines terus didera kerugian hingga sekitar USD1,5 miliar atau setara Rp14, 2 triliun  dan terpaksa mengurangi operasionalnya.

 

Meski saat ini beberapa rute masih beroperasi namun maskapai ini menghadapi protes dan mogok kerja karyawannya sejak awal bulan ini akibat gaji yang belum dibayar. Akibatnya, maskapai penerbangan tersebut menghadapi masa depan yang tidak menentu. Selain itu, izin terbang Kingfisher sempat ditangguhkan oleh badan pengatur penerbangan India setelah gagal menyediakan layanan yang aman dan efisien akibat adanya masalah keuangan yang dihadapi.

 

Menurut VOA, krisis yang melanda maskapai penerbangan tersebut mencerminkan masalah lebih besar yang dihadapi sektor penerbangan India. Para analis mengatakan biaya operasi yang tinggi di India menyulitkan banyak maskapai penerbangan untuk mendapat keuntungan.

Amber Dubey, direktur kedirgantaraan pada kelompok konsultan KPMG India, mengatakan bahwa bahan bakar pesawat di India adalah di antara yang termahal di dunia karena tingginya pajak lokal. “Tidak ada di mana pun di dunia, hal seperti ini terjadi. Harga bahan bakar 55 sampai 60 persen lebih mahal daripada di bandara-bandara seperti Dubai dan Singapura,” ujarnya.

 

NEWDELHI - Salah satu maskapai penerbangan utama India, Kingfisher Airlines mengalami krisis keuangan yang cukup parah. Dalam setahun belakangan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News