Masuk Masa Panen, Amran Yakin Harga Beras Turun

Masuk Masa Panen, Amran Yakin Harga Beras Turun
Panen padi di Nagori Huta Parik, Kabupaten Simalungun, Sumut. Foto: Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis harga beras di pasaran akan segera mengalami penurunan harga. Pasalnya, masa panen padi di sejumlah daerah pada mulai pertengahan Februari ini.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, di bulan Februari ini, lahan pertanian yang akan mengalami panen mencapai 1,6 juta hektar. Dari jumlah tersebut, diprediksi akan menghasilkan sekitar sembilan juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Sembilan juta ton gabah sendiri, lanjutnya, bisa menghasilkan sekitar empat juta ton beras.

"Katakanlah delapan juta, sembilan juta (gabah). Bagi dua (dikonversi), empat juta (Beras)," ujarnya usai menemui Presiden Jokowi di Komplek Istana Negara, Jakarta, kemarin (19/2).

Angka empat juta tersebut, sudah melampaui kebutuhan konsumsi beras di bulan Februari. Pasalnya, angka konsumsi dalam satu bulan hanya sekitar dua setengah juta ton. Sehingga terjadi surplus sekitar satu setengah juta ton di bulan ini.

Dengan situasi tersebut, Amran optimis, harga beras akan terus menurun. Apalagi, masa panen raya akan terus berlangsung pada beberapa bulan ke depan. Dan puncaknya pada Maret sampai April mendatang.

Saat ini sendiri, lanjutnya, harga beras sudah turun. Meskipun belum di semua daerah. Berdasarkan laporan yang masuk, ada sejumlah daerah yang harganya sudah dikisaran Rp. 10.000 per kilogram.

"Ini di Jawa Tengah, Surakarta. Ini turun 10 ribu. Di Kupang 10 ribu. Masa di Kupang 10 ribu, harusnya di sini lebih rendah lagikan," imbuhnya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman yakin harga beras akan turun karena pada Februari ini lahan pertanian yang akan mengalami panen mencapai 1,6 juta hektar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News