Masuk Tim Peneliti NASA, tak Pernah Terpikir Pindah Kewarganegaraan

Masuk Tim Peneliti NASA, tak Pernah Terpikir Pindah Kewarganegaraan
Irwandi Jaswir (kiri) dan Dwi Susanto (kanan) saat berada di Jakarta, Senin (19/12/2016). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com - ’’LAUT bukan pemisah, tapi penghubung,’’ tegas Raden Dwi Susanto, diaspora yang kini tinggal di Amerika Serikat, saat tampil di hadapan Wapres Jusuf Kalla pada acara Visiting World Class Professor di Jakarta, Senin (19/12).

AGUS DWI P.-M. SALSABYL, Jakarta

Pertemuan yang diprakarsai Kemenristekdikti itu menghadirkan 43 ilmuwan diaspora dari berbagai bidang yang menyebar di berbagai belahan dunia.

Dalam paparannya, Dwi sangat ingin mengubah paradigma tentang kelautan yang selama ini sering dianggap jurang pemisah antarpulau.

’’Urban planning itu tidak hanya bisa dilakukan di darat, di laut juga bisa dikembangkan,’’ ujarnya bersemangat.

Dwi memang pakar di bidang ilmu kelautan. Maklum, sejak 2000 dia masuk tim Ocean Surface Topography Science dan Ocean Salinity Science bentukan NASA (National Aeronautics and Space Administration), Amerika Serikat. Tim itu meneliti topografi permukaan lautan bumi hingga salinitas air laut.

Bagi peneliti, menjadi bagian dari tim tersebut merupakan impian. Karena itu, pria asal Jogjakarta tersebut sangat bangga bisa terpilih menjadi anggota tim peneliti di NASA.

Bersama puluhan ilmuwan dari berbagai negara lainnya, Dwi bertugas meng-update data tentang laut dengan memanfaatkan citra satelit.

’’LAUT bukan pemisah, tapi penghubung,’’ tegas Raden Dwi Susanto, diaspora yang kini tinggal di Amerika Serikat, saat tampil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News