Masuki Periode Menakutkan, Sydnet Tetap Bertahan Tanpa Penguncian

Masuki Periode Menakutkan, Sydnet Tetap Bertahan Tanpa Penguncian
Ada tiga indikator pemerintah menentukan apakah suatu negara bagian harus memberlakukan 'lockdown'. (AAP: Dean Lewins)

Kini sudah tercatat lebih dari 100 lokasi penyebaran COVID-19 di Sydney, termasuk dua penerbangan ke dan dari Selandia Baru, serta penularan di sebuah kafe dan toko serba ada.

"Saya bisa membayangkan tim pelacakan kontaknya bagaikan dalam mimpi buruk saat ini," kata Dr Abrar.

Aturan pemakaian masker, menurutnya, dapat mencegah agar tidak harus melakukan 'lockdown' cepat, seperti yang pernah dilakukan Victoria ketika menutup diri selama lima hari.

Peran masker menjadi hal terpenting untuk mencegah penularan varian Delta.

"Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bila sebagian besar populasi memakai masker, tidak perlu ada 'lockdown' cepat," katanya.

"Sebelumnya, kita memikirkan 'lockdown' penuh di NSW namun sekarang 'lockdown' nya tidak seketat itu, karena warga NSW rajin memakai masker [dan] kelihatannya sangat taat terhadap aturan."

Dr Abrar percaya NSW bisa mengendalikan penularan virus corona.

"Pengetahuan kita tentang pandemi semakin bertambah, sama halnya dengan kebijakan berdasarkan bukti, jadi menurut saya mungkin kita masih belajar," kata Dr Abrar.

Hingga saat ini 49 kasus lokal tercatat di NSW, setelah hasil tes COVID positif ditemukan dari seorang sopir limousine asal sebelah timur kota Sydney.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News