Masyarakat Rentan Tertipu Robot Trading, Ternyata Ini Penyebabnya

Kemudian, masyarakat mudah mempercayai apa yang dilihat di media sosial.
"Faktor selanjutnya, masyarakat mudah tergoda dengan keuntungan tinggi dalam jangka pendek. Ini perlu diperhatikan," ujar Bhima kepada JPNN.com, Senin (21/3).
Selanjutnya, kebanyakan dari masyarakat tidak bisa membedakan mana investasi dengan perjudian.
Selain itu, Bhima mengungkakan peran keluarga sebagai benteng terkecil tidak berjalan optimal untuk melindungi dari godaan investasi ilegal.
Menanggapi hal itu, Bhima mengimbau pemerintah untuk mendorong pendidikan literasi keuangan dari sekolah dasar.
"Selama ini di sekolah hanya diajari cara menabung tetapi tidak diberi edukasi soal jenis-jenis produk investasi yang aman," ungkap Bhima.
Bhima juga menyarankan agar pemerintah menggandeng tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan untuk mengedukasi masyarakat di pedesaan soal bahaya investasi ilegal.
"Upaya preventif juga bagus dilakukan, misalnya influencer yang menawarkan investasi ilegal langsung diamankan oleh pihak berwajib, tanpa menunggu adanya laporan korban," tutup Bhima.(mcr28/jppn)
Tren platform perdagangan dengan sistem robot trading makin marak saat ini, bahkan platform itu sukses mencuri hati masyarakat dengan iming-iming imbal hasil
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik