Masyarakat Tak Percaya Minum Air Galon Isi Ulang Bisa Bikin Mandul: Itu Hoaks

Masyarakat Tak Percaya Minum Air Galon Isi Ulang Bisa Bikin Mandul: Itu Hoaks
Seorang warga membawa galon isi ulang kosong. Foto ilustrasi: Dok Komunitas pengusaha AMDK untuk JPNN

Warga Bekasi ini biasa menggunakan air galon guna ulang bermerk untuk minum hingga memasak sehari-hari. Dia menegaskan, keluarganya sehat-sehat saja setelah mengonsumsi Aqua selama berpuluh-puluh tahun.

"Kenyataannya selama ini saya pakai air galon baik-baik aja, saya juga buat bikin susu anak, masih ada yang balita itu juga masaknya pakai air itu," katanya.

Setali tiga uang, Gita Safitri (30) juga menegaskan ketidak percayaannya terhadap hoaks dampak kesehatan galon guna ulang. Karena dalam sepekan warga yang tinggal di Depok beserta keluarganya ini bisa menghabiskan 4 hingga 5 galon guna ulang.

"Enggak ada yang sakit ya, biasa aja kita. Dari dahulu juga udah minum air galon, enggak ada apa-apa," kata ibu yang tengah mengandung anak kedua ini.

Pendapat serupa juga diungkapkan Adil Yusuf (35). Pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini sudah bertahun-tahun mengonsumsi dan biasa menghabiskan 3 galon setiap pekan. Dia tidak merasa ada keganjilan usai mengonsumsi air galon guna ulang.

"Sama sekali tidak ada kendala apapun, dan alhamdulillah saat ini kehamilan anak kedua juga sehat dari awal sampai sekarang dan mudah-mudahan sampai lahir sehat," kata warga Jakarta ini.

Menurutnya, dampak galon guna ulang terhadap kesehatan masih perlu dikaji lebih dalam lagi sebelum dipublikasikan. Dia mengatakan, jangan sampai ada oknum-oknum yang memanfaatkan dan merasa kualitas produk dia lebih baik dari produk lain.

Air dalam galon guna ulang difitnahkan terkontaminasi Bisphenol a (BPA). Senyawa kimia itu biasa dipakai dalam kemasan pangan dalam batasan yang aman dan dalam pengawasan pemerintah. Belakangan, terkuak bahwa isu tersebut sengaja diluncurkan sebagai kampanye hitam atas dasar perebutan pasar AMDK.

Isu mengonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang bisa menggangu kesehatan dan kemandulan beredar liar belakangan Ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News