Masyhuri Sebut Arsyad Konseptor Surat ke KPU

Masyhuri Sebut Arsyad Konseptor Surat ke KPU
Masyhuri Sebut Arsyad Konseptor Surat ke KPU
JAKARTA - Terdakwa kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK), Masyhuri Hasan, mengaku telah menyalin tanda tangan mantan Panitera MK, Zaenal Arifin Hoesin. Hal itu dilakukannya untuk menjawab surat KPU yang meminta penjelasan tentang putusan MK terkait hasil Pemilu Legislatif Dapil I Sulawesi Selatan.

"Iya, saya memang mengcopy paste tanda tangan Pak Panitera (Zainal Arifin Hoesin, red)," kata  Mashyuri saat bersaksi sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan surat palsu MK, di PN Jakarta Pusat, Kamis (1/12).

Hanya saja, sambung Mashyuri, praktik copy-paste tanda tangan Panitera MK sudah berlangsung sejak zaman MK di bawah kepemimpinan Jimly Asshiddiqie. Hal itu ditujukan agar kegiatan administrasi di MK berlangsung cepat, karena penanganan perkara di MK untuk perselisihan hasil pemilu dibatasi oleh waktu.

"Aturannya kan tiga hari. Awalnya saya beritahukan panggilan para pihak itu melalui surat, tapi ada yang tidak hadir. Saya diberitahu oleh Pak Jimly. Ini kan zaman sudah canggih, kamu email dulu, kamu fax dulu kan bisa. Nanti aslinya menyusul," ujarnya.

JAKARTA - Terdakwa kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK), Masyhuri Hasan, mengaku telah menyalin tanda tangan mantan Panitera MK, Zaenal Arifin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News